Wednesday, June 13, 2012

Curhat #1



Dingin. Padahal jaket sudah kugunakan. Tapi masih saja.
Oh iya, di sini ramai sekali. Divisi sebelah, Store Development dan R&D, sedang bebenah. Relayout katanya. Tapi kenapa aku tetap merasa sepi ya. Hahaha.

Hmm.. sejujurnya aku bingung ingin menulis apa. Semua kerjaan sudah habis (jangan tambah lagi ya :P) dan kebetulan mumpung hasrat menulisku masih menggebu-gebu, jadilah sekarang jemariku menari.

Tadi, baru saja atasan langsungku, Pak Sarwo, meledekku. Katanya aku update status terus, padahal hanya chat dengan beberapa teman di YM. Aku tertawa saja.

Duh, jadi lupa kan tadi mau menulis apa. Pikunku ini nggak pernah sembuh tampaknya :( Dan lagu Float yang berjudul “Sementara” ini sudah kuputar entah untuk yang keberapa kalinya hari ini. Liriknya begini:

“Percayalah hati lebih dari ini. Pernah kita lalui. Jangan henti di sini…
Percayalah hati lebih dari ini. Pernah kita lalui. Takkan lagi kita mesti jauh melangkah. Nikmatilah lara...”

Lagunya bercerita tentang… ah, jangan tanya maknanya ya, aku lagi malas mikir (alasan! hehe). Yang pasti suara dan musiknya sangat nyaman di telinga. Coba denger deh :)

Ngomong-ngomong, ini sudah masuk minggu keempat aku bekerja di Matahari Dept. Store. Kantornya sendiri ada di Menara Matahari di daerah Lippo Village Karawaci Tangerang. Menara? Betul sekali. Mau tidak mau aku yang nggak suka lift ini terpaksa menggunakan lift setiap hari!! (terdengar petir menggelegar di kejauhan. Baiklah, berlebihan sekali). Tapi soal aku nggak suka naik lift itu nggak berlebihan lho. Aku sih nggak keberatan kalau saja liftnya secanggih yang seperti di Menara Mulia di Gatsu (misalnya). Tapi ini kan bukan. Jadi sensasi setiap lift berhenti itu selalu bikin aku keliyengan. Hiks. Apa jangan-jangan aku sendiri yang merasakannya?

Ada kiriman dari HRD, ternyata isinya ID Card.

 











Kalau transaksi dengan menggunakan ID Card ini, bisa dapat diskon 10 persen lho. Hehe.

Sejak aku pindah, banyak orang bertanya apakah kantor baru tempatku sekarang enak. Jadi bingung jawabnya, karena rasanya enak nggak enak. Terkadang menyenangkan, tapi lebih sering aku tetap merasa sendirian. Semua rasanya hambar. Entahlah, namanya juga adaptasi. Dan mungkin dari akunya juga yang lebih sering memilih sendiri.

“Jelajahi waktu, ke tempat berteduh hati kala biru. Dan lalu… sekitarku tak mungkin lagi kini. Meringankan lara. Bawa aku pulang, Rindu! Segera!

Float. Judulnya “Pulang” dan sama enaknya. Sudah ah, aku mau menikmati sepi lagi.



0 comments: